Senin, 07 Oktober 2024

Biografi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud

Biografi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud

Biografi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud

Profil Singkat

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud lahir pada 31 Desember 1935 di Riyadh, Arab Saudi. Ia merupakan anggota keluarga kerajaan Saudi yang sangat berpengaruh dan saat ini menjabat sebagai Raja Arab Saudi serta Penjaga Dua Masjid Suci, gelar yang diberikan kepada raja-raja Saudi yang memiliki tanggung jawab menjaga Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Raja Salman diangkat menjadi Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudaranya, Raja Abdullah. Sebelum menjadi raja, Salman memegang berbagai jabatan penting dalam pemerintahan dan kerajaan Saudi, termasuk Gubernur Riyadh dan Menteri Pertahanan. Kepemimpinan Raja Salman membawa perubahan besar dalam kebijakan domestik dan internasional Arab Saudi.

Masa Kecil dan Pendidikan

Raja Salman adalah putra ke-25 dari Raja Abdulaziz, pendiri Arab Saudi. Ia dibesarkan di lingkungan istana dengan pendidikan yang sangat terfokus pada ajaran Islam. Ia menempuh pendidikan dasarnya di Sekolah Pangeran di Riyadh, sebuah institusi pendidikan yang didirikan khusus untuk anggota keluarga kerajaan. Di sana, ia mempelajari berbagai disiplin ilmu termasuk agama, sejarah, dan bahasa Arab. Pendidikan agama dan nilai-nilai tradisional yang ia terima sejak dini memengaruhi pandangan hidupnya sebagai pemimpin di kemudian hari.

Raja Salman dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat terorganisir dan pekerja keras. Kepemimpinannya sejak muda di Riyadh mengembangkan kemampuan manajerialnya, yang kemudian ia terapkan ketika ia mengambil alih jabatan pemerintahan lebih tinggi di kerajaan.

Karir Politik Awal

Karir politik Raja Salman dimulai ketika ia diangkat menjadi Gubernur Riyadh pada tahun 1963, pada usia yang relatif muda. Jabatan ini ia pegang selama hampir lima dekade, di mana ia berhasil membawa perubahan besar dalam pembangunan kota Riyadh. Di bawah kepemimpinannya, Riyadh berkembang dari sebuah kota kecil menjadi metropolis modern yang menjadi pusat bisnis dan politik di Arab Saudi.

Selama masa jabatannya sebagai gubernur, Raja Salman juga terlibat dalam berbagai proyek besar yang melibatkan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Keberhasilannya memimpin Riyadh membuatnya mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu pemimpin yang visioner. Selain itu, perannya dalam memperkuat hubungan diplomatik antara Saudi dan negara-negara lain juga menjadi aspek penting dari karir politik awalnya.

Menjadi Menteri Pertahanan

Pada tahun 2011, Raja Salman diangkat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi oleh saudaranya, Raja Abdullah. Sebagai Menteri Pertahanan, Raja Salman memimpin militer Saudi dalam berbagai operasi militer baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya sebagai Menteri Pertahanan adalah konflik yang terjadi di Yaman, di mana Arab Saudi terlibat dalam intervensi militer melawan kelompok Houthi yang didukung Iran.

Kebijakan luar negeri Raja Salman pada masa ini dipandang tegas, terutama dalam menghadapi ancaman dari negara-negara tetangga dan kelompok ekstremis yang dapat mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah.

Diangkat Menjadi Raja

Pada 23 Januari 2015, setelah kematian Raja Abdullah, Salman diangkat sebagai Raja Arab Saudi. Di bawah kepemimpinannya, Arab Saudi mengalami banyak perubahan signifikan. Salah satu langkah besar yang ia ambil adalah memperkenalkan Visi 2030, sebuah rencana ambisius untuk diversifikasi ekonomi Saudi yang bergantung pada minyak menjadi ekonomi yang lebih modern dan beragam. Putra mahkota Mohammed bin Salman (MbS) adalah arsitek utama dari program ini, dan ia bekerja sama erat dengan ayahnya dalam melaksanakan reformasi tersebut.

Visi 2030 mencakup reformasi di berbagai sektor, termasuk investasi dalam industri non-minyak, pengembangan sektor pariwisata, serta penguatan peran wanita dalam dunia kerja dan masyarakat. Reformasi ini mendapat pujian dari dunia internasional, namun juga menghadapi tantangan dari kelompok konservatif dalam negeri.

Kebijakan Internasional dan Diplomasi

Dalam kebijakan luar negeri, Raja Salman dikenal sebagai pemimpin yang mendorong hubungan yang lebih erat dengan Barat, terutama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Arab Saudi di bawah kepemimpinannya juga berperan aktif dalam organisasi internasional seperti PBB dan Liga Arab. Raja Salman juga memperkuat hubungan dengan negara-negara Muslim lainnya, terutama dalam upaya bersama untuk melawan terorisme dan radikalisme.

Meskipun demikian, kepemimpinannya tidak lepas dari kontroversi, terutama terkait intervensi militer di Yaman dan situasi hak asasi manusia di dalam negeri. Namun, Raja Salman tetap berusaha mempertahankan stabilitas dan pengaruh Arab Saudi sebagai salah satu kekuatan utama di Timur Tengah.

Kesimpulan

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah sosok pemimpin yang karismatik dan berpengaruh baik di Arab Saudi maupun di dunia internasional. Kepemimpinannya telah membawa perubahan besar dalam aspek politik, ekonomi, dan sosial Arab Saudi. Meskipun tantangan besar masih menghadang, Raja Salman terus berupaya membawa Arab Saudi menuju era modernisasi sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang melekat pada kerajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar